Ada
sebuah cerita lain yang dikenang Alif kepada saya. Alif, teman saya
yang praktek mengajar itu adalah seorang pemuda yang memilih jalan
menjadi pengusaha sambil kuliah. Terkadang di tengah ceritanya kepada
saya, Ia menyampaikan keluhannya; betapa rumit jalan yang Ia pilih
itu. Dan saya belajar banyak; bahwa keteguhan hati kita dalam memilih
suatu jalan akan terlihat dari seberapa keras kepala kita
memperjuangkanya.
Alif belum lama memilih jalan sebagai pengusaha.
Usahanya jatuh-bangun-jatuh-jatuh-bagun. Katanya, jatuhnya lebih
banyak dari bangunnya. Hanya saja, semakin dalam jatuhnya, semakin
tinggi bangunnya. Seperti ketapel.